0
       Pengalaman menjejaki kaki ke tanah Baduy saya dapatkan pada tanggal 7 januari 2014 kemarin. sebelumnya tidak pernah terbersit dalam pikiran saya untuk pergi ke Baduy. Pernah mendengar beberapa cerita dari teman sekitar tahun 2011, tetapi tidak ada ketertarikan untuk kesana. Saya berfikir apa sih yang keren di baduy? Cuma melihat aktivitas orang baduy dalam yang konon katanya tidak boleh mandi pakai sabun, tidak boleh pakai alas kaki, tidak boleh difoto, tidak boleh naik kendaraan. Dan di baduy pun belum ada listrik. Lalu mengapa Baduy layak untuk dikunjungi? Setelah mendengar cerita dari teman dan browsing tentang pengalaman orang -orang yang telah mengunjungi Baduy, maka saya memutuskan untuk akhirnya pergi kesana.
        Petualangan dimulai dengan menggunakan kereta dari stasiun Sudimara di Ciputat, menuju stasiun Rangkas Bitung. Perjalanan kereta memakan waktu 1,5 jam dengan ongkos 2 ribu rupiah saja. Saya dan teman pun mulai bingung selanjutnya harus naik apa, karena saya hanya berdua dan teman saya pun belum pernah ke Baduy sebelumnya. Untung saja kami telah janjian dengan seorang penduduk Baduy luar bernama Kang Saldi. Dari stasuin Rangkas, Kang Saldi mengajak kami naik angkot sampai terminal Aweh, dan kemudian dilanjutkan dengan menumpang mobil Elf tujuan Ciboleger. Karena ada salah satu jembatan menuju Ciboleger yang longsor, maka akhirnya kami naik ojek sampai terminal Ciboleger. Selama perjalanan naik Elf, jalanan yang dilewati cukup membuat saya tidak bisa tidur dengan nyaman, kontur jalanan yang penuh tanjakan dan turunan membuat saya selalu terbangun ketika mulai ketiduran, tetapi itulah serunya. Rasanya seperti naik jet coaster di Dufan.. Hahaha  

          Dua jam perjalanan dengan mobil elf + ojek, akhirnya sampailah saya di terminal Ciboleger. Suasana terminal cukup sepi dengan banyaknya orang lokal yang menawarkan diri menjadi guide kami menuju Baduy Dalam. Tetapi kami sudah didampingi Kang Saldi, maka tidak ada satupun orang yang menawarkan jasa kepada kami. Jika ingin ke Baduy memang sebaiknya harus janjian dulu dengan orang Baduy Luar, karena banyak orang Ciboleger yang menawarkan jasa guide dengan harga yang cukup tinggi. Kang Saldi sudah sangat terkenal di Ciboleger, Ia pun tidak meminta bayaran karena telah menjemput kami, bahkan Kang Saldi menawarkan rumahnya sebagai tempat menginap. Sungguh sangat baik :)

        Kami istirahan sebentar di Balai desa Ciboleger sekaligus minta izin untuk memasuki wilayah Baduy. Perizinan diurus oleh Kang Saldi, saya dan teman saya yang bernama Cuplis hanya tinggal menunggu semuanya beres.. ohh sungguh enak jika sudah kenal dengan orang Baduy. Setelah semua beres, inilah saatnya menuju rumah Kang Saldi untuk istirahat. Berdasarkan pengetahuan yang saya dapat dari teman, trek jalan menuju baduy luar lumayan membuat ngos-ngosan. Apalagi trek menuju Baduy dalam. Saya sudah mempersiapkan diri untuk bercucuran keringan, apalagi dengan postur tubuh yang gemuk. huh! pasti capek.

         Benarlah ternyata apa yang orang - orang bilang bahwa ke Baduy itu cukup membuat engap. Jalan menuju Baduy luar pun sudah membuat saya ngos- ngosan. Rumah kang Saldi terletak di desa Balingbing yang termasuk ke dalam daerah Baduy Luar. Cuplis berjalan sangat cepat, badannya memang kurus, pastinya Ia tidak akan merasa capek secapek yang saya rasakan. Kang Saldi berjalan dibelakang saya. Ia menawarkan diri untuk mengangkut tas saya jika saya tidak kuat, tetapi saya menolak karena sebelumnya saya sudah pernah naik gunung 3 kali. Saya pikir masa sih dengan bawaaan enteng dan udara yang sejuk saya tidak kuat? ke gunung gede yang treknya lebih sulit saja saya bisa.. huh! Saya berusaha memotovasi diri sendiri. Seharusnya saya memang berolahraga sebelum ke Baduy, tetapi karena malas dan sehari - hari saya hanya didepan komputer menyelesaikan skripsi, alhasil stamina saya menurun drastis dan lebih cepat capek.

         Penderitaan saya berakhir juga setelah melihat banyak rumah -rumah panggung yang terbuat dari bambu. Itu artinya kami sudah sampai di desa Balingbing. Rumah Kang Saldi tidak jauh dari pintu masuk desa. Wahh, suasana suasana di rumah Kang Saldi sangat sejuk. saya bisa melihat pemandangan dan atap rumah rumah lain, karena rumah kang Saldi terletak diatas.

Post a Comment

 
Top